Loksado – Di Antara Bambu yang Mengalir dan Bukit yang Tenang

Ada tempat di Kalimantan Selatan, di mana suara air lebih nyaring daripada deru mesin. Tempat yang tidak dihitung dalam jam, tapi dalam kedipan mata dan desah napas lega. Loksado, sebuah kecamatan kecil di Hulu Sungai Selatan, adalah salah satu rahasia alam yang masih disimpan baik-baik oleh pegunungan Meratus.
Bagi banyak orang, nama Loksado mungkin terdengar asing. Tapi bagi mereka yang pernah menginjakkan kaki di sana, tempat ini seperti jeda panjang dari kehidupan yang terlalu ramai.
Menyusuri Sungai di Atas Bambu
Daya tarik utama Loksado adalah bamboo rafting – menyusuri sungai Amandit di atas rakit bambu tradisional, ditemani gemericik air dan nyanyian hutan. Tak ada mesin. Tak ada knalpot. Hanya kamu, sungai, dan waktu yang mengalir.

Rakitnya sederhana, hanya dari beberapa batang bambu yang diikat, dikemudikan oleh pemandu lokal yang biasanya mengenakan caping. Mereka tahu arus, tahu batu-batu mana yang harus dihindari, dan tahu kapan harus membiarkan kamu berdiam dalam hening.
Perjalanan menyusuri sungai bisa memakan waktu 1 hingga 3 jam. Tapi jangan bayangkan ini seperti wahana air di taman bermain. Di sini, air berbicara pelan, ranting-ranting bergoyang lembut, dan kabut kadang turun menyapa. Kadang, kamu merasa seperti masuk ke halaman buku yang belum pernah ditulis.
Baca Juga : Potret Kalimantan — Cerita Bumi Putera dari Sela-sela yang Tak Dicari
Bukit, Kabut, dan Meratus yang Tak Pernah Tua

Setelah dari sungai, banyak orang melanjutkan perjalanan ke bukit-bukit kecil yang mengintip dari kejauhan. Loksado berada di kaki Pegunungan Meratus, jadi setiap sudut punya lanskap yang menenangkan mata.
Beberapa spot yang bisa dituju:
Air Terjun Haratai, airnya sejuk dan deras, sempurna buat berendam setelah rafting.

Bukit Langara, tempat menyaksikan matahari pelan-pelan membuka selimut kabut.

Air Terjun Kilat Api, yang agak tersembunyi, tapi menghadiahkan ketenangan tanpa banyak pengunjung.

Di antara bukit-bukit ini, kadang kamu bisa melihat pelangi kecil menari di atas daun basah. Di pagi hari, suara burung dan aroma kopi dari dapur rumah warga menyambutmu tanpa perlu janji.
Baca Juga : Ketika Kalimantan dan Bali Bertemu – Jejak Budaya di Tengah Tanah yang Bergerak
Jejak Kearifan Dayak Meratus
Loksado bukan sekadar tempat untuk liburan alam. Di sini juga tinggal suku Dayak Meratus, salah satu komunitas adat yang masih menjaga hubungan erat dengan alam.

Mereka hidup dari hasil hutan, menanam di ladang, dan menjaga harmoni antara manusia dan alam. Upacara adat masih dijalankan, rumah panjang (balai adat) masih berdiri. Jika beruntung dan kamu datang dengan sikap hormat, mereka akan mengajakmu duduk, bercerita tentang hutan yang mereka rawat seperti keluarga sendiri.
Baca Juga : Ketika Destinasi Kalimantan Tak Lagi Hanya Soal Wisata
Jalan Menuju Loksado

Untuk mencapai Loksado, kamu harus berkendara sekitar 4–5 jam dari Banjarmasin atau sekitar 2 jam dari Kandangan. Jalanan menuju ke sana cukup berliku, dengan pemandangan perbukitan, sawah, dan jembatan gantung yang membuat perjalananmu tidak terasa membosankan.
Penginapan di Loksado umumnya berbentuk homestay, dengan fasilitas sederhana, tapi penuh kehangatan. Di malam hari, kamu akan tidur ditemani suara tonggeret dan angin yang menyelinap lewat celah kayu.
Baca Juga : Satu Malam di Lamin – Menyimak Cerita di Rumah Panjang Suku Dayak
Loksado dalam Diri Kita

Loksado bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah metafora – tentang bagaimana hidup bisa begitu tenang jika kita tahu cara mengalir, seperti sungai Amandit. Tentang bagaimana mendaki bukan soal puncak, tapi tentang menepi dan memahami diri sendiri.
Di Loksado, kamu tidak harus mengejar momen. Kamu hanya perlu diam, dan membiarkan Loksado yang bercerita.
Kampung Warna-Warni Samarinda: Cerita Baru di Tengah Kota Tua
[…] Baca Juga : Loksado – Di Antara Bambu yang Mengalir dan Bukit yang Tenang […]
Balangan Beach Bali - Saat Laut Bicara Perlahan - Destinasi Bali
[…] mungkin menyebutnya tempat terbaik untuk surfing, tapi bagi mereka yang mencari momen lebih sunyi, Balangan Beach Bali adalah tempat menepi, dan […]
Bukan Sekadar Minuman Biasa, Ini 5 Alasan Kenapa Liang Teh Pontianak Selalu Diburu!
[…] Baca Juga : Loksado – Di Antara Bambu yang Mengalir dan Bukit yang Tenang […]