Tujuan rekreasi satu ini sebagai tebing batu, yang ucapnya benar-benar menjadi salah satu wisata alam di kalimantan dan pas untuk jadi tempat melepaskan capek dan ditanggung Anda tidak berasa jemu. Untuk mengenalinya lebih dekat, baca pembahasan ini.
Tentang ke Batu Dinding Samboja
Sebuah dinding karst dengan ketinggian sekitaran 125meter dan menghampar sepanjang lebih kurang 150 mtr.. Sekarang jadi sasaran tujuan terkini beberapa pelacak alam. Batu Dinding Samboja, begitu masyarakat sekitaran memberikan nama peristiwa alam yang berada di Dusun Bukit Merdeka Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Walau belum terlampau populer, tetapi tebing batu-batuan ini benar-benar pas dan cocok untuk jadi spot photo yang instagramable.
Tujuan rekreasi alam ini, jadi tempat rekreasi penjelajahan yang tidak menyengaja diketemukan. Tebing ini diketemukan oleh satu kelompok mahasiswa perguruan tinggi yang dari Bandung, Jawa Barat. Tempat rekreasi ini diketemukan pada sekitar tahun 2015 an. Mereka, beberapa mahasiswa sedang menulis skripsi berkenaan batu-batuan. Saat mempelajari, mereka jadikan bebatuan berpasir di Samboja sebagai object pengamatan.
Beberapa foto keelokan alam yang berada di sekitar lokasi itu selanjutnya jadi trending. Hingga menarik beberapa pengunjung untuk banyak yang datang dan melihat langsung keelokan alam yang berada di Kalimantan. Kabarnya kenapa disebutkan dengan batu dinding, hal tersebut karena pada keadaannya yang batu-batuan curam di kanan dan kiri seperti dinding. Bahkan juga cukup banyak yang menyebutkan tujuan rekreasi ini serupa dengan Tembok Cina yang ada di luar negeri itu.
BACA Yuk! : Tempat Destinasi Wisata di Kalimantan
Keseluruhannya tempat ini terbagi dalam pucuk bukit sama ukuran kurang dari 5 m. Ada banyak batu membubung dengan lebar sekitaran 1 mtr.. Berwujud batu memanjang seperti kuda kurus dari selatan ke arah utara dan dikitari oleh rimba hutan yang rimbun. Dinding batu-batuan di tempat rekreasi ini masih curam. Apa lagi batu-batuan masih natural serta belum ada pengaman yang ideal.
Sesudah ketahui sepintas info tentang rekreasi alam ini, apa Anda tidak berminat untuk mendatanginya? Dibanding ingin tahu dengan keelokannya dan cuma dapat dengarkan dari narasi beberapa orang. Tidak ada kelirunya jika menyempatkan diri dan berkunjung tempat ini langsung untuk menunjukkan kebenarannya. Rekreasi alam Batu Dinding yang terletak di Dusun Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja.
Perjalanan ke Batu Dinding Samboja
Bila Anda akan ke arah tempat ini, susuri Jalan Soekarno Hatta yang ke arah arah Balikpapan Samarinda. Dan saat Anda ada pas di km 45, bakal ada sebuah gapura di samping kiri jalan. Saat Anda sudah usaha untuk cari lokasi rekreasi ini, tetapi tidak juga mendapatinya. Karena itu tidak boleh malu untuk menanyakan ke warga yang disekitaran yang Anda temui. Pasalnya tempat tujuan rekreasi ini ada di tempat permukiman masyarakat.
Saat telah masuk gapura itu, Anda akan lewat jalanan yang lebih kurang sejauh 8 km untuk ke arah pucuk batu. Jalanan aspal itu cuma ada sekitaran 2 km dan selebihnya telah jalan batu-batuan. Ini harus tahu, untuk beberapa pemakai mobil dengan roda yang rendah tidak direferensikan untuk ke arah lokasi. Kebalikannya untuk kendaraan seperti mobil MPV dengan roda yang besar, sangat pas untuk dibawa ke arah tempat lokasi rekreasi ini.
Selalu lihat keselamatan Anda, karena jalan injakan yang ada sangat sempit. Selalu harus berhati hati dan siaga saat akan mengambil langkah. Karena sebuah kesetimbangan badan Anda ada pada injakan kaki yang Anda lewati. Upayakan sedang pada keadaan badan yang bugar supaya perjalanan yang Anda lewati berasa membahagiakan dan bisa berbuah hasil yang paling cantik.
Walau harus tempuh perjalanan yang cukup jauh, tentu saja akan terbayarkan dengan keelokan panorama yang ada. Batu Dinding ini dikitari rimba rimba yang lebat. Sementara di sisi kanan dan kiri bukit ada jurang yang sangat dalam. Di atas ketinggian bukit batu-batuan ini, Anda bisa nikmati cantiknya panorama rimba yang berada di bawah. Saat ada di sana, mata langsung akan dimanja dengan warna hijau yang menari nari ikuti angin.
Jika Anda cuma menyaksikan tempat ini dari sebuah hasil bidikan camera saja. Tentu saja bisa menerka jika tempat ini benar-benar pas untuk beberapa pencinta keelokan dan rintangan. Dengan menyuguhkan panorama yang asri dan tenang, juga sekaligus mencekam. Bagaimana tidak, batu dinding sebagai bukit batu dari batu-batuan pasir dan bebatuan keras yang mana tersusun dan membubung di tengah-tengah rimba. Rimba yang berada di sekitarnya masih asri dan rimbun.
Ke-2 seginya langsung bersebelahan dengan jurang terjal. Menurut masyarakat permukiman di tempat, diberi nama batu dinding ini karena dari terlalu jauh memiliki bentuk benar-benar serupa dengan dinding. Tidak kurang lebih warga yang menjelaskan jika tempat rekreasi ini, benar-benar serupa dengan Tembok Cina. Dengan panggilan yang sebegitu rupa, tidaklah aneh beberapa pengunjung banyak yang datang. Karena ingin tahu akan panggilan sebutan yang ada.
Di kanan dan kirinya masih dikitari rimba dengan pohon pohon yang membubung tinggi. Pohon-pohonan ini memunculkan kesan-kesan yang paling cantik didampingi dengan angin yang sepoi-sepoi terhembus. Hal yang tentu saja pantas untuk Anda coba ialah nikmati daya tarik terbitnya matahari dan saat akan terbenamnya matahari. Daya tarik yang datang menjadikan daya magnet, yang mana membuat beberapa pelancong berminat untuk coba berkunjung rekreasi alam di atas ketinggian ini.
Bila Anda tiba bersama kelompok atau kawan-kawan, Anda dapat memasangkan dan membangun tenda di atas sana. Sambil bercakap-cakap dengan rekan, Anda bisa menginap dan menanti matahari keluar. Di pucuk ini, jadi spot atau lokasi yang memikat buat nikmati cantiknya peristiwa momen matahari keluar dan tenggelam.
Sama seperti yang dijumpai, jika tempat rekreasi ini sebagai dari hasil penemuan satu kelompok mahasiswa. Yang mana mereka melakukan riset berkenaan batu-batuan. Dengan ditemukan secara tidak menyengaja, tidaklah aneh jika tempat rekreasi ini masih natural serta kelihatan tidak diatur dengan cara resmi oleh faksi pemerintahan. Walau demikian faksi ormas di tempat lah langsung turun tangan untuk jaga keteraturan, keamanan, dan kenyamanan beberapa pengunjung banyak yang datang.
Jalan ke arah lokasi wisata kalimantan timur ini relatif masih susah dicapai. Jika Anda sedang pada kondisi tidak bugar, tidak kuat untuk jalan jauh, tidak sanggup untuk mendaki. Seharusnya jangan mencoba coba untuk tiba ke tujuan rekreasi alam satu ini. Disamping itu, faksi ormas di tempat sudah memberi ketentuan jika untuk ibu hamil, anak anak, dan orang jompo juga tidak direferensikan bertandang ke Batu Dinding.
Karena pengunjung akan melalui jalan setapak untuk memperoleh kesan perjalanan telusuri rimba belantara. Dengan jalan kaki, tentunya Anda akan rasakan sejuknya perjalanan, cantiknya panorama, dan beragam perkebunan punya warga di tempat. Sekalian ini dilaksanakan buat sebagai pemanasan fisik saat sebelum mendaki ke pucuk bukit yang tinggi dan berbatu itu.
Hal seterusnya yang penting jadi perhatian ialah tidak boleh memakai sepeda motor untuk dekati pucuk ini. Dengan lakukan hal itu tentu saja benar-benar mengusik ekosistem di wilayah di tempat dan atmosfer yang berada di sekitaran. Apalagi lajur yang hendak dilewati benar-benar berkelok, curam batu-batuan, dan kadang berlumpur. Jika memakai kendaraan tentunya akan mencelakakan keselamatan.
Dianjurkan untuk berkunjung Batu Dinding ini saat pagi hari atau sore hari. Panorama yang ada akan kelihatan benar-benar elok dengan cahaya matahari yang warna kemerahan. Dengan memerhatikan perkiraan saat yang cocok untuk datang di pucuknya. Tentunya Anda dibikin tidak menyesal, Anda bisa nikmati cantiknya peristiwa saat matahari keluar atau saat matahari tenggelam.
Bila ingin nikmati matahari keluar, sebaiknya beberapa pengunjung sampai di lokasi rekreasi selambat lambannya pagi hari. Persisnya pada sekitaran jam 04.00 WITA. Dan untuk Anda yang berkemauan untuk nikmati peristiwa matahari tenggelam langsung, karena itu optimal Anda harusnya ada di lokasi pada jam 16.00 WITA. Dan yang paling akhir, saat akan berkunjung tempat ini hadirlah pada musim kemarau.
Bertandang saat musim kemarau, tentu saja akan lebih aman. Ingat track untuk capai pucuk bukit berbatu ini sangatlah beresiko. Jika tiba di saat musim hujan tentu saja akan beresiko untuk beberapa pengunjung. Ditambah saat akan telusuri bukit yang semua jalan nya berbentuk batu-batuan. Tergelincir sedikit tentunya dapat mencelakakan nyawa Anda.
Saat berkunjung ke Kalimantan Timur, kurang komplet rasanya saat sebelum Anda menyaksikan keelokan objek wisata kalimantan dengan nuansa alam dari ketinggian yang berada di Batu Dinding Samboja. Membuka sepanjang 24 jam penuh pada sehari-harinya, yang memiliki arti tidak ada argumen untuk Anda tidak untuk mendatanginya. Cukup dengan membayar ticket sekitaran 5 beberapa ribu saja perseorangan, keelokan alam dan bentangan pohon yang warna hijau siap menyongsong beberapa pelancong. Saat bertandang, selalu harus berhati hati.